Sabtu, 28 Maret 2009

Bagaimana Menyikapi Bencana ?

Berulang kali bencana terjadi di Indonesia dan terakhir terjadi banjir dan longsor di Situ Gintung, Tangerang. Bencana yang terjadi menyisakan tangis dan kepedihan bagi korban bencana dan bagi kita semua bangsa Indonesia. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa di Indonesia sering terjadi bencana.

Indonesia adalah negara yang amat rentan terkena bencana karena kondisi daerah Indonesia yang banyak gunung berapi kemudian kita terletak di antara tiga lempeng tektonik yang sering terjadi gempa bumi , kemudian kondisi curah hujan yang tinggi menyebabkan rentan banjir dan longsor. disamping karena kondisi alam, bencana juga rentan terjadi karena ulah manusia sendiri yang merusak alam seperti penebangan hutan juga karena kelalaian manusia seperti bencana lumpur lapindo di sidoarjo.

Bagaimana kita seharusnya menyikapi suatu bencana ?

suatu peristiwa di dunia ini tidak terlepas dari takdir yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Kuasa tetapi kita manusia di anjurkan untuk mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi dan berpikir bahwa di alam ini berlaku hukum sebab akibat, tidak mungkin terjadi sesuatu tanpa ada yang menjadi penyebabnya...
Tuhan menetapkan adanya hukum alam atau sunnatullah di dunia dan Tuhan tidak menimpakan suatu bencana kepada manusia karena berbuat zalim kepada manusia, Tuhan menjalankan sesuatu sesuai dengan hukum alam dimana manusia diberikan hak untuk berusaha berbuat untuk mencegah bencana itu terjadi dan berupaya meminimalisir dampak suatu bencana.
Manusia bisa mencegah suatu bencana dengan merawat alam dan tidak mengekploitasi alam hingga alam itu rusak dan bisa berakibat bencana yang menyusahkan manusia lainnya.

Melihat bencana alam yang sering terjadi di Indonesia seperti banjir dan longsor serta kebakaran hutan sebenarnya dapat dicegah jika manusia menjaga alam dan tidak merusaknya sementara bencana alam gempa bumi dan gunung meletus atau tsunami dapat diminimalisir dampak bencananya jika kita tanggap bencana dan saling berkoordinasi antara pemerintah dan masyarakat.

Kamis, 19 Maret 2009

Metode Transfer Dana

Oleh : Muhammad Ikhsan Harahap

Metode Transfer Dana ialah proses perpindahan dana dari pihak yang surplus dana menuju pihak yang defisit atau pihak yang membutuhkan dana. contoh bentuk transfer dana yaitu saham, obligasi, giro, promes.
Ada tiga metode transfer dana, yaitu :
  1. Metode langsung, dimana pihak yang surplus langsung bertemu dengan pihak yang defisit dana. metode langsung tanpa memakai jasa perantara.
  2. Metode semi langsung, dimana pihak yang surplus dan defisit memakai jasa dealer atau broker dalam menghubungkan keduanya.
    Antara dealer dan broker terdapat perbedaan yaitu kalau dealer, ia berani mengambil resiko dengan terlebih dahulu membeli lalu menjual lagi pada pihak lain, sementara broker hanya menjadi perantara saja.
  3. Metode tidak langsung, dimana pihak yang surplus dan defisit memanfaatkan jasa intermediasi dari lembaga keuangan.
Lembaga keuangan dalam peranannya sebagai lembaga intermediasi yaitu menghubungkan pihak yang kelebihan (surplus) dana dengan pihak yang membutuhkan dana harus memahami manajemen pengambilan keputusan yang baik. Manajemen keputusan yang baik dapat dibagi kepada tiga hal yaitu :
  1. Manajemen aktiva, utang dan modal,
  2. manajemen resiko,
  3. pengendalian biaya.

Manajemen aktiva, utang dan modal
Lembaga keuangan harus memperhatikan posisi aktiva, utang dan modal yang ada dalam laporan keuangan perusahaan .

Manajemen resiko
Lembaga keuangan harus memperhatikan resiko yang akan dihadapi diantaranya likuidasi dan insolvensi. likuidasi yaitu harus tersedianya dana cair (liquid) ketika nasabah hendak mengambil uangnya. sedangkan insolvensi yaitu ketidakmampuan untuk membayar hutang dalam jangka waktu yang panjang.

Pengendalian biaya
Lembaga keuangan harus memperhatikan dari segi biaya.

Lembaga keuangan seperti bank sebagai lembaga intermediasi , mendapatkan keuntungan yang dinamakan spread. spread yaitu selisih bunga antara bunga kredit dengan bunga tabungan.
pihak bank dalam menerapkan suku bunga memperhatikan kondisi masyarakat. kebijakan yang salah dalam menetapkan suku bunga dapat merugikan bank karena jika misalnya bank menetapkan bunga tabungan yang rendah akan membuat malas masyarakat untuk menabung hal ini akan membuat bank kekurangan dana sementara jika bank menetapkan bunga kredit yang tinggi akan membuat masyarakat enggan meminjam ke bank hal ini akan membuat dana tidak berputar di masyarakat.

Rabu, 18 Maret 2009

Dunia Islam akan Bangkit, dan Indonesia sebagai Lokomotivnya.

Dunia sekarang tengah menghadapi krisis global. krisis global yang terjadi menjadi bukti telah hancurnya ekonomi dunia yang menerapkan sistem ekonomi kapitalis. Negara-negara adidaya terkapar terkena dampak krisis ekonomi global. krisis ekonomi global timbul tidak lain dari sikap serakah dan ego manusia-manusia kapitalis sendiri .

Krisis global yang terjadi menimbulkan secercah harapan bagi dunia Islam untuk bangkit dari keterbelakangan. Krisis global seharusnya menyadarkan kita bahwa segala sesuatu yang tidak sesuai dengan fitrah manusia akan mengalami kehancuran.

Ekonomi yang dijalankan hanya dengan tujuan sebatas mencari keuntungan yang dijalankan dengan cara-cara yang kotor seperti menerapkan riba, spekulatif dan merugikan orang lain akan mengalami kehancuran seperti yang terjadi saat ini yang menimbulkan krisis.
Hancurnya sistem ekonomi kapitalis menerbitkan secercah harapan bagi umat Islam bangkit dan menyuarakan sebuah sistem yang rahmatan lil alamin. melalui sistem ekonomi yang berkeadilan akan muncul negara-negara islam yang kuat dan bukan tidak mungkin dunia islam akan bangkit kembali membawa cahaya Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan Al-Hadis.

Dunia Islam akan bangkit dan Indonesia sebagai lokomotiv penggeraknya. Indonesia bisa menjadi lokomotiv penggerak bangkitnya dunia Islam dikarenakan Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan dengan sumber daya alam yang kaya. Indonesia bisa menjadi lokomotiv penggerak dunia Islam untuk bangkit, jika bangsa Indonesia mau bersatu dan pemerintah bergerak maju bersama rakyat mengolah sumber daya alam Indonesia yang ada.

Allah Ta'ala berfirman : "Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum hingga mereka berusaha memperbaiki dengan diri mereka sendiri."(QS. Al-Hujurat ayat 11). Negara ini akan berubah kalau masyarakat nya mau berubah dan perubahan di masyarakat akan terjadi kalau setiap orang mau merubah dirinya sendiri menuju yang lebih baik.